Sabtu, 07 Juni 2014

2 Tahun 9 Bulan




Dear blog

Tadi siang diantara deretan berita bang Bowo dan Bang Joko di wall facebook ada sebaris status seorang ibu yang isi nya kurang lebih begini :

“ Tepat setahun saya resign dari kantor, awalnya saya mengkhawatirkan keadaan ekonomi kami akan pincang, tapi ternyata Tuhan memberikan jalan , mulai dari suami yang naik jabatan hingga bisnis OLS saya yang berkembang”.



Begitulah kira kira statusnya , saya langsung tersentak , hummmh, saya pun pernah berada dalam posisi nya.



2 Tahun 9 Bulan , waktu yang cukup lama, entah mengapa sudah tidak ada keinginan dan keberanian buat saya untuk meng up-date lembaran CV yang terlupakan.


Sempat terbesit untuk menerima tawaran bekerja kembali dari teman-teman, tapi entah mengapa, pertimbangan itu terlalu banyak.


Jika saja saya egois, bekerja di kantor adalah dunia saya, berpakaian rapih, bertemu banyak orang, bergaul dengan teman-teman , dan yang terpenting saya tetap punya ME TIME, meskipun saya bekerja. Iseng muter di mall saat jam makan siang, lari kesalon sekedar untuk keramas, atau pilih pilih dan mencoba makanan baru untuk memanjakan lidah.



Apakabar saya sekarang?

Menjadi ibu rumah tangga sungguh bukan impian, berada dirumah dengan pakaian seadanya, jadwal mandi yang berantakan ( jorok apa males ) , titik titik jerawat yang tak kunjung hilang, garis garis kaki yang semakin jelas, lembaran uban yang semakin tebal, lipatan perut yang semakin membesar, adalah gambaran saya saat ini. sungguh, SELFIE bukan lagi hobby saya.



Mengurus dua anak dengan kebiasaan makan yang susah, moody jika mau sekolah dan tidak mau dipaksa belajar bukan hal yang mudah, ditambah setumpuk prakarya komersil yang harus saya kerjakan.

Mungkin,Jika saja saya seperti ibu ibu lain, yang memiliki 1 baby sitter untuk satu anak, atau tidak perlu mengerjakan pekerjaan lain selain mengurus anak, hari hari saya tidak akan tertalu berat.




MOHIMOHISEW ,

Adalah sebuah brand yang saya besarkan, saya perjuangkan, saya pertahankan dan selalu saya kembangkan telah menjadi tempat bergantung bagi beberapa mulut manusia yang membutuhkannya.


Jika saja saya TEGA menjadikan tukang potong saya kembali menjadi pengangguran, atau tukang jahit saya kembali menunggu orang-orang yang mengantar vermak-an, atau tukang bordir saya yang kembali menunggu para langganan bordir kebaya yang mulai jarang datang, pasti diri dan anak anak saya lebih terawat.



Mohimohisew bukan semata mata untuk membantu kondisi ekonomi keluarga kecil saya agar tidak pincang, tapi juga untuk membantu mereka yang saat ini bergantung disini.



Mana yang lebih menyenangkan buat saya? Berwirausaha atau bekerja ?

Sejak berwirausaha otak saya tak pernah berhenti berfikir, meskipun saat berada ditempat tidur, mau bikin apa lagi buat besok, diluar pesanan yang ada. Bagaimana supaya mohimohisew bisa lebih dikenal? . atau, apakah dana simpanan untuk bonus dan THR karyawan sudah mencukupi?

Produksi, keuangan, administrasi masih harus saya pegang sendiri.


Pakai asisten dong, sudah kok ….

Tapi pekerjaan ini tidak gampang. Menempel potongan pola gambar misalnya, hampir saja asisten baru saya keluar, hanya karena saya marah padanya, saya tugaskan untuk menempel bagian kaki, dengan contoh yang sudah jelas.

Mudah bukan? hanya memasang gambar kaki. 

Tapi  jadinya ? contoh yang saya berikan seaakan tidak  terlihat olehnya, jarak antara kaki yang satu dengan yang lain dibuat begitu jauh, dan otomatis sangat mempengaruhi penampilan gambar. 


Apa akibatnya ?

Gambar kaki tersebut terpaksa saya lepas, jika tidak rusak, aman. Tapi jika rusak? Terpaksa nyusahin tukang potong saya yang memotongnya secara manual.


Masih bilang produk saya mahal? Jika para customer ada diposisi saya, pasti akan merasa bahwa harga itu sudah sepantasnya.



Pernah ditipu ?

Alhamdulillah, saya selalu berusaha mencari rizky yang halal dan tidak pernah menahan hak orang.

Sebaliknya, apa yang menjadi HAK saya Allah berikan dengan mudah.

Pernah Rugi ?

Pasti lah, lari kemangga dua hanya untuk beli segulung tali apa nggk rugi namanya?

Kenapa nggak beli banyak? Yah modalnya juga pas pas an hahhaha, mau nyetok banyak-banyak kala itu saya masih belum berani.



Pernah dibuat kesal oleh customer ?

Sering dong hahahhaha, apalagi jaman merintis.


“Tolong fotoin dulu ya mba kainnya, saya mau liat cocok atau tidak”

Atau

“mba bikin satu dulu bisa? Saya mau liat contohnya kaya apa”

Atau

“kurangin lagi dong, masa  nggak dapet, saya kan pesannya 50 biji, budget saya Cuma segitu soalnya” 


Secara tidak sadar, saat ini ketiga pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan wajib saya ke penjait dan pembordir. Jadi dulu jaman merintis banyak customer yang menganggap saya tukang jahit, bukan designer.



Lalu sekarang bagaimana?

Saya lebih sering mendengar customer bilang “ terserah mba ade deh, saya nurut aja, yang penting bagus”



Kok bisa ?

Jadilah diri anda sendiri, posisikan diri anda sesuai keinginan anda sendiri. Itu aja sih kuncinya.


Sejak menetapkan title baru sebagai crafter Рartist Рatau appliqu̩ designer ( masih galau mau disebut apa ) saya tidak melayani permintaan fotoin dulu, bikinin satu sample dulu, dan bisa custom budget.


Hasilnya jadi lebih maximal ketimbang bikin karya yang disetir oleh customer.



Suka ada customer nakal nggk sih?

Ada laah, udah dibilang nggk melayani pembelian satuan apalagi lewat BB tetep aja ngotot, giliran disuruh bayar janji minggu depan, giliran ditanya jadi atau nggak malah didelcon, eeeeaaaaa.

Untung saya bukan tipe seller yang demen cuap cuap di status .



Lalu apa cita cita saya sekarang?

Harusnya 2 tahun 9 bulan usaha saya sudah bisa go intenational ya ;p *ngareeep 


Bisa punya toko onlie yang mendunia, nggak Cuma di facebook, punya web super kereeen, toko super mewah, Dan goes to mallllll.


Ah tapi saya belum berani, belum berani minjem modal segitu banyak untuk aset asset tersebut.


 PR banget buat saya, sementara sedikit demi sedikit mulai mengisi toko offline yang sampe sekarang belum juga dibuka :p. pake modal gak sih? Pake sih, dikit ….sekedar buat beli rak aja, untuk biaya produksi stock juga butuh banyak ternyata.

PR yang berat, ditengah tuntutan untuk bisa memenuhi GAJI GAJI karyawan yang tidak sedikit, ditambah kebutuhan pribadi yang juga saya ambil dari sini, saya harus menyisihkan modal untuk menembus cita cita agar mendunia.



Semoga …..

Semogaaa…..

Semogaaaaaa…..

Bismillah, inshaa Allah