Dear blog
Tadi siang
diantara deretan berita bang Bowo dan Bang Joko di wall facebook ada sebaris
status seorang ibu yang isi nya kurang lebih begini :
“ Tepat setahun saya resign dari
kantor, awalnya saya mengkhawatirkan keadaan ekonomi kami akan pincang, tapi
ternyata Tuhan memberikan jalan , mulai dari suami yang naik jabatan hingga bisnis
OLS saya yang berkembang”.
Begitulah
kira kira statusnya , saya langsung tersentak , hummmh, saya pun pernah berada
dalam posisi nya.
2 Tahun 9
Bulan , waktu yang cukup lama, entah mengapa sudah tidak ada keinginan dan
keberanian buat saya untuk meng up-date lembaran CV yang terlupakan.
Sempat terbesit
untuk menerima tawaran bekerja kembali dari teman-teman, tapi entah mengapa,
pertimbangan itu terlalu banyak.
Jika saja
saya egois, bekerja di kantor adalah dunia saya, berpakaian rapih, bertemu
banyak orang, bergaul dengan teman-teman , dan yang terpenting saya tetap punya
ME TIME, meskipun saya bekerja. Iseng muter di mall saat jam makan siang, lari
kesalon sekedar untuk keramas, atau pilih pilih dan mencoba makanan baru untuk
memanjakan lidah.
Apakabar saya
sekarang?
Menjadi ibu
rumah tangga sungguh bukan impian, berada dirumah dengan pakaian seadanya,
jadwal mandi yang berantakan ( jorok apa males ) , titik titik jerawat yang tak
kunjung hilang, garis garis kaki yang semakin jelas, lembaran uban yang semakin
tebal, lipatan perut yang semakin membesar, adalah gambaran saya saat ini. sungguh,
SELFIE bukan lagi hobby saya.
Mengurus dua
anak dengan kebiasaan makan yang susah, moody jika mau sekolah dan tidak mau
dipaksa belajar bukan hal yang mudah, ditambah setumpuk prakarya komersil yang
harus saya kerjakan.
Mungkin,Jika
saja saya seperti ibu ibu lain, yang memiliki 1 baby sitter untuk satu anak,
atau tidak perlu mengerjakan pekerjaan lain selain mengurus anak, hari hari
saya tidak akan tertalu berat.
MOHIMOHISEW
,
Adalah sebuah
brand yang saya besarkan, saya perjuangkan, saya pertahankan dan selalu saya
kembangkan telah menjadi tempat bergantung bagi beberapa mulut manusia yang
membutuhkannya.
Jika saja
saya TEGA menjadikan tukang potong saya kembali menjadi pengangguran, atau
tukang jahit saya kembali menunggu orang-orang yang mengantar vermak-an, atau
tukang bordir saya yang kembali menunggu para langganan bordir kebaya yang
mulai jarang datang, pasti diri dan anak anak saya lebih terawat.
Mohimohisew
bukan semata mata untuk membantu kondisi ekonomi keluarga kecil saya agar tidak
pincang, tapi juga untuk membantu mereka yang saat ini bergantung disini.
Mana yang
lebih menyenangkan buat saya? Berwirausaha atau bekerja ?
Sejak berwirausaha
otak saya tak pernah berhenti berfikir, meskipun saat berada ditempat tidur,
mau bikin apa lagi buat besok, diluar pesanan yang ada. Bagaimana supaya
mohimohisew bisa lebih dikenal? . atau, apakah dana simpanan untuk bonus dan
THR karyawan sudah mencukupi?
Produksi,
keuangan, administrasi masih harus saya pegang sendiri.
Pakai asisten
dong, sudah kok ….
Tapi pekerjaan
ini tidak gampang. Menempel potongan pola gambar misalnya, hampir saja asisten
baru saya keluar, hanya karena saya marah padanya, saya tugaskan untuk menempel
bagian kaki, dengan contoh yang sudah jelas.
Mudah bukan?
hanya memasang gambar kaki.
Tapi jadinya
? contoh yang saya berikan seaakan tidak terlihat olehnya, jarak antara kaki yang satu
dengan yang lain dibuat begitu jauh, dan otomatis sangat mempengaruhi penampilan
gambar.
Apa akibatnya
?
Gambar kaki
tersebut terpaksa saya lepas, jika tidak rusak, aman. Tapi jika rusak? Terpaksa
nyusahin tukang potong saya yang memotongnya secara manual.
Masih bilang
produk saya mahal? Jika para customer ada diposisi saya, pasti akan merasa
bahwa harga itu sudah sepantasnya.
Pernah
ditipu ?
Alhamdulillah,
saya selalu berusaha mencari rizky yang halal dan tidak pernah menahan hak
orang.
Sebaliknya,
apa yang menjadi HAK saya Allah berikan dengan mudah.
Pernah Rugi
?
Pasti lah,
lari kemangga dua hanya untuk beli segulung tali apa nggk rugi namanya?
Kenapa nggak
beli banyak? Yah modalnya juga pas pas an hahhaha, mau nyetok banyak-banyak kala
itu saya masih belum berani.
Pernah
dibuat kesal oleh customer ?
Sering dong
hahahhaha, apalagi jaman merintis.
“Tolong fotoin dulu ya mba kainnya,
saya mau liat cocok atau tidak”
Atau
“mba bikin satu dulu bisa? Saya mau
liat contohnya kaya apa”
Atau
“kurangin lagi dong, masa nggak dapet, saya kan pesannya 50 biji, budget
saya Cuma segitu soalnya”
Secara tidak
sadar, saat ini ketiga pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan wajib saya ke
penjait dan pembordir. Jadi dulu jaman merintis banyak customer yang menganggap
saya tukang jahit, bukan designer.
Lalu sekarang
bagaimana?
Saya lebih
sering mendengar customer bilang “ terserah
mba ade deh, saya nurut aja, yang penting bagus”
Kok bisa ?
Jadilah diri
anda sendiri, posisikan diri anda sesuai keinginan anda sendiri. Itu aja sih
kuncinya.
Sejak menetapkan
title baru sebagai crafter – artist – atau appliqué designer ( masih galau mau
disebut apa ) saya tidak melayani permintaan fotoin dulu, bikinin satu sample
dulu, dan bisa custom budget.
Hasilnya jadi
lebih maximal ketimbang bikin karya yang disetir oleh customer.
Suka ada
customer nakal nggk sih?
Ada laah,
udah dibilang nggk melayani pembelian satuan apalagi lewat BB tetep aja ngotot,
giliran disuruh bayar janji minggu depan, giliran ditanya jadi atau nggak malah
didelcon, eeeeaaaaa.
Untung saya
bukan tipe seller yang demen cuap cuap di status .
Lalu apa
cita cita saya sekarang?
Harusnya 2
tahun 9 bulan usaha saya sudah bisa go intenational ya ;p *ngareeep
Bisa punya toko
onlie yang mendunia, nggak Cuma di facebook, punya web super kereeen, toko
super mewah, Dan goes to mallllll.
Ah tapi saya
belum berani, belum berani minjem modal segitu banyak untuk aset asset tersebut.
PR banget buat saya, sementara sedikit demi
sedikit mulai mengisi toko offline yang sampe sekarang belum juga dibuka :p.
pake modal gak sih? Pake sih, dikit ….sekedar buat beli rak aja, untuk biaya
produksi stock juga butuh banyak ternyata.
PR yang
berat, ditengah tuntutan untuk bisa memenuhi GAJI GAJI karyawan yang tidak
sedikit, ditambah kebutuhan pribadi yang juga saya ambil dari sini, saya harus
menyisihkan modal untuk menembus cita cita agar mendunia.
Semoga …..
Semogaaa…..
Semogaaaaaa…..
Bismillah,
inshaa Allah
luar biasa...
BalasHapussaya merinding bacanya, krn saya ngikutin blog mba dari awal sblm mba bener2 resign. rasanya setelah baca posting tsb, hati ini berdebar ikut membayangkan kalo saya 2th 9bln dari skrg bisa sekeren mba. Saat ini pun saya menjalani apa yg mba jalanin 2th 9bln yg lalu. deg2 an kalo beneran harus melepaskan label wanita karir..tp Alloh pun selalu menyampaikan pesan dan isyarat pada saat galau ini datang, salah satunya dari posting an mba tsb..sukses slalu ya mba, mungkin saya blm pernah pegang langsung/beli karya mba, tp saya slalu mengagumi karya mba baik lewat fb or blog..
salam kenal dan terimkasih telah menginspirasi saya
ike ..
Senang bacanya :) terimakasih ya mba ike, semoga Allah selalu memberikan jalan yang terbaik :)
HapusMenjadi ibu rumah tangga dengan anak yang pintar dan cerdas adalah kebanggaan seorang wanita.
BalasHapuskembangkan bakat dan prestasi anak anda dengan bergabung di Griya Bakat Super di :
www.bakatsuper.com