Hari ini ada pencapaian yang luar biasa buat saya, bukan
materi, bukan kabar indah, bukan juga kejutan menyenangkan.
Hari ini, entah
kesambet setan apa, saya bisa mengontrol emosi dengan baik, mengurangi
kepanikan, mengunci mulut dari umpatan, dan tidak melampiaskannya kepada
siapapun. Hmmmm bagi saya, ini luar biasa.
Dibalik “ GIFT “ yang Allah berikan buat saya saat ini, ada sifat
tersendiri yang menurut saya sungguh merugikan dan mengganggu. Saya bersyukur
sekeliling saya bisa menerima dan memaklumi, menanggapi dengan dingin dan tak
pernah mengambil hati.
Saya termasuk tipe orang yg panik, teralu panik , hingga berujung
dengan pelampiasan berupa emosi. Saat masalah datang, saya lebih banyak ber
suudzon ketimbang husnudzon. Merasa tidak mungkin bisa terselesaikan sesuai dengan
harapan yg saya inginkan. Ah sungguh meruginya saya, sekian lama belajar
menjadi wanita dewasa, masih saja belum bisa mengontrolnya.
Tapi hari ini saya bangga terhadap diri saya sendiri, sejak
beberapa bulan sifat panic itu berkurang, meskipun emosi masih melekat,
terutama saat menghadapi anak anak. Tapi setidaknya, mulut ini mulai terkunci,
saya lebih baik diam .
MOHIMOHISEW , ahhh anak angkat saya yang satu ini selalu
mendapat perhatian lebih , kadang melebihi perhatian saya terhadap anak anak
dan suami saya sendiri. Saat tumpukan order menggunung, tenggat waktu yang semakin
dekat, saya terpaksa meluangkan waktu extra untuknya.
Saya besarkan dia dari bayi, sejak tak ada satupun yang
mengenalnya, dan saya masih malu menunjukannya kepada orang – orang disekitar
saya. Saya rawat dan terus saya perbaharui, sehingga sedikit demi sedikit
banyak yang mengenalnya hingga kini mengaguminya.
Oh MOHIMOHISEW, untuk membuat mu menjadi indah banyak sekali
waktu yang saya korbankan, tenaga yang saya curahkan, materi yang saya
tanamkan, dan perhatian yang saya khususkan.
Saat orang orang terlelap, saya masih berkutat untuk
belajar, mencari inspirasi, mencoba , dan merapihkannya, ya….saya kurangi jam
tidur saya untuknya .
Saat saya memiliki waktu luang, yang seharusnya bisa saya
gunakan untuk merawat diri saya sendiri, saya lebih memilih untuk memegang
gunting dan kain, mencoba dan membuat sesuatu yang lebih indah.
Saat saya bisa menabung, saya sisihkan sebagian untuk
membeli alat alat pendukungnya, ya…modal yang saya tanamkan saya ambil dari
tabungan saya sendiri.
Saat keluarga saya membutuhkan perhatian , terkadang mereka
harus mengalah pada MOHIMOHISEW, karena load kerja yang tidak bisa saya
delegasikan.
Sekarang, dia sudah besar , banyak orang – orang yang
mengaguminya, menginginkannya, dan mengikuti perkembangannya. Kamu terkenal
nak, kamu terkenal ……Betapa bangganya saya.
Dibalik nama mu yang dikenal, produkmu yang dikagumi, dan
kehadiranmu yang dinantikan, sebenarnya banyak cerita sedih yang pasti hampir
semua orang tak ingin mengalaminya.
Saya mulai dari 0, saat saya tidak mempekerjakan
siapa-siapa, hanya diri saya sendiri. Saya yang memotong, saya yang menjahit,
dan saya sendiri yang menjual….ah! betapa lelahnya masa masa itu. Saat saya
harus menjual mu satu persatu, mulai memikat hati customer dengan menerima
custom order, ah! Betapa beratnya masa masa itu !
Akhirnya saya tambah jadi 1 , ya …. Saya punya 1 ….1
orang yang membantu saya kala itu, membantu memotong pola pola aplikasi yang
saya butuhkan, ah lumayan, saya tidak perlu menyetrika kain diatas vislin, saya
tidak perlu mengambar gambar pola di atasnya, dan saya tidak perlu
mengguntingnya, beban saya berkurang, sedikit berkurang.
Saat orang orang mulai mengenalmu , sayapun harus menambah nya
menjadi 2 …ya , mulai ada 2 orang yang membantu, tukang bordir yang sesuai
dengan selera saya. Lalu berkembang
menjadi 3, seorang tukang jahit yang menutup semua proses.
Hanya 3 , andalan saya hanya 3 , selain ibu ibu part timer
yang mau menerima jasa menyulam.Dengan modal seadanya, saya bertahan dengan 3 ….
Saya tak sanggup menjadikan nya 4 – 5 – 6 -7 dst, karena saya masih takut
merogoh tabungan saya untuk berinvestasi besar pada mu nak….ah!maafkan ya nak,
saya bukan tipe pebisnis yang berani mengambil resiko besar.
Modal terbesar saya adalah waktu dan keberanian, saat saya
memutuskan BERHENTI dari kantor megah dan meninggalkan gaji yang tidak sedikit,
saya bergantung pada anak angkat saya, MOHIMOHISEW …..
Berkat MOHIMOHISEW lah saya masih tetap bisa menghasilkan,
meskipun saya hanya seorang ibu rumah tangga. Berkat MOHIMOHISEW jugalah
akhirnya saya bisa berguna bagi orang lain, menyalurkan rejeki melalui tangan
saya kepada 8 orang yang saat ini telah menggantungkan diri disini.
Ingin sekali rasanya bisa menjadi seperti ibu ibu lain, yang
betah berlama lama duduk dikantin saat anak anaknya sekolah, berwisata kuliner
kemana mana, bercanda ria sambil mengocok arisan, ahhh tapi saya bukan tipe
orang yang bisa seperti itu , saya lebih suka mengutak atik gambar dan kain jika memang ada waktu luang yang
bisa saya habiskan.
Semua bilang saya beruntung, bisa berkarya meskipun ada di
rumah, tetap bisa menghasilkan meskipun tidak bekerja, bisa menjaga anak sambil
berproduksi, dapat bermanfaat bagi orang sekitar….ah!iya ….saya memang beruntung .
Tapi , dibalik keberuntungan itu, tak selamanya jalan saya
dimudahkan, tak selalu diringankan, tak melulu penuh dukungan ….
Betapa sulitnya
mengajak orang – orang yang membantu saya saat ini untuk maju. Para penjahit/
pembordir yang sungguh memiliki skill
yang luar biasa, mereka bisa saja kaya raya, jika saja mereka kreatif dan mau
belajar. Tapi sayang, prinsip “gaji gede kerjaan sedikit” –
atau “kalau bosen tinggal keluar”-
atau “ jam kerja
bebas”-
atau “kemudahan
ngutang dan kasbon” membuat mereka menjadi manusia yang tidak pernah maju.
Saat saya harus berhadapan dengan tumpukan order, tenggat
waktu yang sempit, dan dibarengi dengan ulah mereka yang selalu datang tiba tiba
memicu emosi saya tiada tara.
Emosi ,,,,emosi,,,, emosi ….. betapa saya ingin membawa
mereka maju, memberikan mereka lebih, menjadikan mereka lebih kaya pengalaman, sayang,
harapan saya tak pernah sejalan dengan keinginan mereka.
Saat menghadapi situasi ini, iri rasanya melihat teman teman
yang masih bekerja, iri melihat mereka mencapai karir impian, iri melihat teman
teman yang beruntung mendapat lokasi pekerjaan dekat dengan rumah tinggalnya,
iri dengan teman teman yang bisa keliling dunia berkat pekerjaannya, iri
melihat mereka yang mungkin lebih besar penghasilannya. Tapi….ah sudahlah,
setidaknya saya masih bisa berbagi, berbagi rejeki, membuka sedikit lapangan
kerja, dan menyenangkan anak anak dengan produk produk saya , meskipun jalan
saya tak selalu mulus adanya.
Saya tak mau ambil pusing dengan para plagiat, tak perduli
dengan para pencuri foto, tak ingin buang waktu dengan para penyikut customer…silahkan
,,,,silahkan saja,selama itu bisa menjadikan ladang amal buat saya, dan ladang
penghasilan buat mereka.
24 jam itu sempit, yang saya pikirkan hanya bagaimana agar
kami bisa lebih maju, lebih baik, dan lebih bermanfaat. Semoga saya masih bisa
berbagi tak hanya lewat materi,tapi juga dalam bentuk lain yang bermanfaat bagi
banyak orang. Aamiin …. Doakan yah teman teman
#catatanibugalauditinggalpenjahitnya #pusingorderannumpuk #stressadatasyangsalahbordir
#bersyukurbisakeepcalm