Kamis, 12 Februari 2015

Tak Selalu Indah cyin ....


Hari ini ada pencapaian yang luar biasa buat saya, bukan materi, bukan kabar indah, bukan juga kejutan menyenangkan. 

Hari ini, entah kesambet setan apa, saya bisa mengontrol emosi dengan baik, mengurangi kepanikan, mengunci mulut dari umpatan, dan tidak melampiaskannya kepada siapapun. Hmmmm bagi saya, ini luar biasa.

Dibalik “ GIFT “ yang Allah berikan buat saya saat ini, ada sifat tersendiri yang menurut saya sungguh merugikan dan mengganggu. Saya bersyukur sekeliling saya bisa menerima dan memaklumi, menanggapi dengan dingin dan tak pernah mengambil hati.

Saya termasuk tipe orang yg panik, teralu panik , hingga berujung dengan pelampiasan berupa emosi. Saat masalah datang, saya lebih banyak ber suudzon ketimbang husnudzon. Merasa tidak mungkin bisa terselesaikan sesuai dengan harapan yg saya inginkan. Ah sungguh meruginya saya, sekian lama belajar menjadi wanita dewasa, masih saja belum bisa mengontrolnya.

Tapi hari ini saya bangga terhadap diri saya sendiri, sejak beberapa bulan sifat panic itu berkurang, meskipun emosi masih melekat, terutama saat menghadapi anak anak. Tapi setidaknya, mulut ini mulai terkunci, saya lebih baik diam .

MOHIMOHISEW , ahhh anak angkat saya yang satu ini selalu mendapat perhatian lebih , kadang melebihi perhatian saya terhadap anak anak dan suami saya sendiri. Saat tumpukan order menggunung, tenggat waktu yang semakin dekat, saya terpaksa meluangkan waktu extra untuknya. 

Saya besarkan dia dari bayi, sejak tak ada satupun yang mengenalnya, dan saya masih malu menunjukannya kepada orang – orang disekitar saya. Saya rawat dan terus saya perbaharui, sehingga sedikit demi sedikit banyak yang mengenalnya hingga kini mengaguminya.

Oh MOHIMOHISEW, untuk membuat mu menjadi indah banyak sekali waktu yang saya korbankan, tenaga yang saya curahkan, materi yang saya tanamkan, dan perhatian yang saya khususkan.
Saat orang orang terlelap, saya masih berkutat untuk belajar, mencari inspirasi, mencoba , dan merapihkannya, ya….saya kurangi jam tidur saya untuknya .

Saat saya memiliki waktu luang, yang seharusnya bisa saya gunakan untuk merawat diri saya sendiri, saya lebih memilih untuk memegang gunting dan kain, mencoba dan membuat sesuatu yang lebih indah.

Saat saya bisa menabung, saya sisihkan sebagian untuk membeli alat alat pendukungnya, ya…modal yang saya tanamkan saya ambil dari tabungan saya sendiri.

Saat keluarga saya membutuhkan perhatian , terkadang mereka harus mengalah pada MOHIMOHISEW, karena load kerja yang tidak bisa saya delegasikan.

Sekarang, dia sudah besar , banyak orang – orang yang mengaguminya, menginginkannya, dan mengikuti perkembangannya. Kamu terkenal nak, kamu terkenal ……Betapa bangganya saya.

Dibalik nama mu yang dikenal, produkmu yang dikagumi, dan kehadiranmu yang dinantikan, sebenarnya banyak cerita sedih yang pasti hampir semua orang tak ingin mengalaminya.

Saya mulai dari 0, saat saya tidak mempekerjakan siapa-siapa, hanya diri saya sendiri. Saya yang memotong, saya yang menjahit, dan saya sendiri yang menjual….ah! betapa lelahnya masa masa itu. Saat saya harus menjual mu satu persatu, mulai memikat hati customer dengan menerima custom order, ah! Betapa beratnya masa masa itu !

Akhirnya saya tambah jadi 1 , ya …. Saya punya 1 ….1 orang yang membantu saya kala itu, membantu memotong pola pola aplikasi yang saya butuhkan, ah lumayan, saya tidak perlu menyetrika kain diatas vislin, saya tidak perlu mengambar gambar pola di atasnya, dan saya tidak perlu mengguntingnya, beban saya berkurang, sedikit berkurang.

Saat orang orang mulai mengenalmu , sayapun harus menambah nya menjadi 2 …ya , mulai ada 2 orang yang membantu, tukang bordir yang sesuai dengan selera saya. Lalu berkembang menjadi 3, seorang tukang jahit yang menutup semua proses.
Hanya 3 , andalan saya hanya 3 , selain ibu ibu part timer yang mau menerima jasa menyulam.Dengan modal seadanya, saya bertahan dengan 3 …. Saya tak sanggup menjadikan nya 4 – 5 – 6 -7 dst, karena saya masih takut merogoh tabungan saya untuk berinvestasi besar pada mu nak….ah!maafkan ya nak, saya bukan tipe pebisnis yang berani mengambil resiko besar.

Modal terbesar saya adalah waktu dan keberanian, saat saya memutuskan BERHENTI dari kantor megah dan meninggalkan gaji yang tidak sedikit, saya bergantung pada anak angkat saya, MOHIMOHISEW …..
Berkat MOHIMOHISEW lah saya masih tetap bisa menghasilkan, meskipun saya hanya seorang ibu rumah tangga. Berkat MOHIMOHISEW jugalah akhirnya saya bisa berguna bagi orang lain, menyalurkan rejeki melalui tangan saya kepada 8 orang yang saat ini telah menggantungkan diri disini.  
Ingin sekali rasanya bisa menjadi seperti ibu ibu lain, yang betah berlama lama duduk dikantin saat anak anaknya sekolah, berwisata kuliner kemana mana, bercanda ria sambil mengocok arisan, ahhh tapi saya bukan tipe orang yang bisa seperti itu , saya lebih suka mengutak atik gambar dan kain jika memang ada waktu luang yang bisa saya habiskan.

Semua bilang saya beruntung, bisa berkarya meskipun ada di rumah, tetap bisa menghasilkan meskipun tidak bekerja, bisa menjaga anak sambil berproduksi, dapat bermanfaat bagi orang sekitar….ah!iya ….saya memang beruntung .

Tapi , dibalik keberuntungan itu, tak selamanya jalan saya dimudahkan, tak selalu diringankan, tak melulu penuh dukungan …. 

Betapa sulitnya mengajak orang – orang yang membantu saya saat ini untuk maju. Para penjahit/ pembordir  yang sungguh memiliki skill yang luar biasa, mereka bisa saja kaya raya, jika saja mereka kreatif dan mau belajar. Tapi sayang, prinsip “gaji gede kerjaan sedikit” –
atau “kalau bosen tinggal keluar”-
atau “ jam kerja bebas”-
atau  “kemudahan ngutang dan kasbon” membuat mereka menjadi manusia yang tidak pernah maju.

Saat saya harus berhadapan dengan tumpukan order, tenggat waktu yang sempit, dan dibarengi dengan ulah mereka yang selalu datang tiba tiba memicu emosi saya tiada tara.
Emosi ,,,,emosi,,,, emosi ….. betapa saya ingin membawa mereka maju, memberikan mereka lebih, menjadikan mereka lebih kaya pengalaman, sayang, harapan saya tak pernah sejalan dengan keinginan mereka.

Saat menghadapi situasi ini, iri rasanya melihat teman teman yang masih bekerja, iri melihat mereka mencapai karir impian, iri melihat teman teman yang beruntung mendapat lokasi pekerjaan dekat dengan rumah tinggalnya, iri dengan teman teman yang bisa keliling dunia berkat pekerjaannya, iri melihat mereka yang mungkin lebih besar penghasilannya. Tapi….ah sudahlah, setidaknya saya masih bisa berbagi, berbagi rejeki, membuka sedikit lapangan kerja, dan menyenangkan anak anak dengan produk produk saya , meskipun jalan saya tak selalu mulus adanya.

Saya tak mau ambil pusing dengan para plagiat, tak perduli dengan para pencuri foto, tak ingin buang waktu dengan para penyikut customer…silahkan ,,,,silahkan saja,selama itu bisa menjadikan ladang amal buat saya, dan ladang penghasilan buat mereka.

24 jam itu sempit, yang saya pikirkan hanya bagaimana agar kami bisa lebih maju, lebih baik, dan lebih bermanfaat. Semoga saya masih bisa berbagi tak hanya lewat materi,tapi juga dalam bentuk lain yang bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin …. Doakan yah teman teman 

#catatanibugalauditinggalpenjahitnya #pusingorderannumpuk   #stressadatasyangsalahbordir

#bersyukurbisakeepcalm 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar